31. MANQOBAH KETIGA PULUH SATU : SYEKH ABDUL QODIR BERZIARAH KE MAKAM ROSULULLOH SAW DAN MENCIUM TANGAN BELIAU
Pada waktu Syekh Abdul Qodir berziarah ke pusara
Rosululloh SAW. di Madinah Munawwaroh, setibanya di Madinah langsung beliau
masuk ke ruang pusara Rosululloh SAW. yaitu "ruang yang mulia"
(hujroh syarifah). Selama empat puluh hari beliau berdiri di hadapan pusara Rosululloh
SAW. Kedua tangannya diletakkan pada dadanya sambil bermunajat mengharap
rahmat-Nya, menumpahkan isi hati nuraninya dengan makna bait dibawah ini :
dzunubi kamaujil bahri bal hiya aktsaru kamitslil
jibalis Syummi bal hiya akbaru walakinnaha 'indal karimi idza 'afaa janahum
minal bu'uudhi bal hiya ashghoru
"Besar dosaku seperti gulungan ombak dilaut
bahkan lebih banyak. Tinggi setinggi puncak gunung syam bahkan lebih tinggi
lagi. Namun bila daku Kau ampuni, ringan dosaku seringan sayap nyamuk, kecil
bahkan sekecil amat sangat".
Lalu beliau meneruskan munajat pengharapannya dengan
bait dibawah ini:
fii halatil bu'di ruuhii kuntu ursiluhaatuqobbilul
ardho 'anni wahya naibaatii, wahadzihi naubatul asybaahi qod hadhorot famdud
yamiinaka kai tuhzho bihaa syafatii
"Kala jauh dari kekasih, kau utus roh pengganti
diri, ulurkan tanganmu kini kasih, kan
kukecup sepuas hati untuk terima syafaat kekasih". Selesai beliau
meluapkan isi hati nuraninya, tangan Rosululloh SAW. yang mulia terulur keluar
lalu dipegang, diciumnya sepuas hati, dan diletakkan pada ubun-ubun kepala
Syekh.
***
alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
***
alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
***
32.
MANQOBAH KETIGA PULUH DUA: SYEKH ABDUL QODIR BERBUKA PUASA DI RUMAH
MURID-MURIDNYA PADA SATU WAKTU YANG BERSAMAAN
Diriwayatkan pada suatu hari di bulan Romadhon,
Syekh Abdul Qodir diundang berbuka puasa oleh murid-muridnya sebanyak tujuh
puluh orang di rumahnya masing-masing. Mereka berkeinginan agar Syekh berbuka puasa
dirumahnya. Mereka tidak mengetahui bahwa diantara mereka masing-masing mengundang
Syekh untuk berbuka puasa pada waktu yang bersamaan.
Tiba waktunya berbuka puasa bertepatan Syekh berbuka
puasa di rumah beliau, detik itu pula rumah muridnya yang tujuhpuluh orang itu
masing-masing dikunjunginya dan berbuka puasa tepat dalam waktu yang bersamaan.
Peristiwa ini di kota
Baghdad sudah
masyhur terkenal di kalangan masyarakat, dan sudah menjadi bibir masyarakat dalam
setiap pembicaraan dan pertemuan.
***
alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
***
33. MANQOBAH KETIGAPULUH TIGA : MENYELAMATKAN SEORANG PEREMPUAN MURIDNYA SYEKH ABDUL QODIR DARI KHIANATNYA SEORANG LELAKI FASIK
alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
***
33. MANQOBAH KETIGAPULUH TIGA : MENYELAMATKAN SEORANG PEREMPUAN MURIDNYA SYEKH ABDUL QODIR DARI KHIANATNYA SEORANG LELAKI FASIK
Diriwayatkan, di kota
Baghdad ada
seorang wanita rupawan wajahnya cantik dam manis sedap dipandang mata. Sebelum ia masuk jama'ah murid Syekh Abdul Qodir,
ada seorang lelaki fasik, hidung belang, dan tuna susila. Dia menaruh cinta mengharap
pada wanita itu, namun cintanya tidak dibalas. Cintanya bertepuk sebelah
tangan. Si lelaki jahat itu berusaha mencari jalan untuk melaksanakan niat
jahatnya itu.
Pada suatu hari, wanita itu berangkat menuju sebuah
gua pada suatu gunung untuk berkholwat, beruzlah yakni mengasingkan diri dengan
tujuan ibadah. Tidak diketahui sebelumnya, bahwa ia sedan diintai dan diikuti
dari belakang oleh silelaki perayu wanita itu.
Ketika wanita itu tiba dan akan masuk kedalam gua,
silelaki jahat itu berusaha dengan sekuat tenaga akan masuk kedalam gua
memperkosa kehormatan wanita itu. Sebaliknya, sang wanita berusaha menghindar
dari nafsu angkara murka kejahatan silelaki itu sambil berteriak-teriak
memanggil-manggil nama Syekh Abdul Qodir: "Ya Syekh Tsaqolein, Ya Ghoutsal
A'dhom, Ya Syekh Abdul Qodir, tolonglah saya!", demikian ratap wanita bertawassul
dan beristighotsah minta pertolongan.
Di kala itu Syekh sedang mengambil air wudhu untuk
melaksanakan sholat di madrosah, lalu dilepas bakiaknya. Sepasang bakiak itu
dipegang Syekh lalu dilemparkan kearah gua dan tepat sekali mengenai sasaran kepala
lelaki jahat itu, di kala laki-laki jahat itu akan melakukan aksinya,
bertubi-tubi sepasang bakiak memukul, menampar laki-laki itu dengan
pukulan-pukulan yang mematikan. Dan seketika itu juga ia mati. Sang wanita
segera mengambil sepasang bakiak milik Syekh, gurunya. Kemudian ia mengucapkan
terimakasih atas pertolongannya, lalu bakiak itu diserahkan sambil melaporkan
peristiwa yang dialaminya kepada Syekh dan juga kepada khalayak yang
mengerumuninya.
***
alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
***
34. MANQOBAH KETIGA PULUH EMPAT: SYEKH ABDUL QODIR MEMBERIKAN PERTOLONGAN KEPADA SEORANG WALI YANG TELAH DILEPAS PANGKAT KEWALIANNYA
alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
***
34. MANQOBAH KETIGA PULUH EMPAT: SYEKH ABDUL QODIR MEMBERIKAN PERTOLONGAN KEPADA SEORANG WALI YANG TELAH DILEPAS PANGKAT KEWALIANNYA
Diriwayatkan, pada zaman Syekh Abdul Qodir, ada
seorang wali yang telah dilepas pangkat kewaliannya. Ia minta pertolongan
kepada rekan-rekannya sesama wali memohon kepada Alloh SWT. agar ia dapat
diangkat kembali mendapatkan pangkat kewaliannya.
Wali rekannya itu berkata : "Saya sudah
berusaha berdo'a memohon kepada Alloh SWT. agar dapat diangkat kembali pangkat
kewalianmu, bahkan menurut anggapan saya persoalan ini tidak diterima oleh
Alloh SWT., dan saya dianjurkan sebaiknya meminta pertolongan dan syafa'at
Syekh, supaya beliau berdo'a memohon kepada Alloh SWT. agar dapat dikembalikan
pangkat kewalianmu itu".
Kemudian Syekh dapat menerima usulan mereka, lalu beliau
berdo'a, sementara itu datang sabda Alloh: "Sudah banyak para wali yang
berdo'a mereka mohon supaya dikembalikan lagi pangkat seorang wali yang sudah
dicopot itu. Untuk hal ini kamu jangan minta syafaat baginya".
Mendengar sabda itu lalu Syekh mengambil sajadah
berangkat menuju suatu lapangan. Pada waktu beliau akan melangkahkan kaki,
terdengar ada yang memanggil dari alam ghaib : "Wahai Ghoutsul A'dhom
Abdul Qodir, bagi orang itu dan seribu orang yang senasib dengan dia, Ku ampuni
dosanya".
Dan langkah kaki yang kedua terdengar lagi suara
yang bersabda: "Bagi orang itu dan duaribu orang yang senasib dengan
dia".
Dan pada waktu akan memijakkan langkah kaki yang
ketiga kembali terdengar: "Bagi dia dan tigaribu orang yang senasib dengan
dia, dosanya Ku ampuni, disebabkan karena pangkat kewalianmu dan
kedudukanmu".
Syekh mengucapkan terimakasih kepada Alloh SWT. atas
anugerah yang telah diterima.
Berkat karomah dan syafaat Syekh, wali yang dilepas
pangkatnya itu dapat diterima kembali.
***
alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
***
alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
***
35.
MANQOBAH KETIGAPULUH LIMA
: SYEKH AHMAD KANJI MENJADI MURID SYEKH ABDUL QODIR ATAS PETUNJUK GURUNYA
Diriwayatkan, pada suatu hari Syekh Ahmad Kanji
sedang mengambil air wudhu, terlintas dalam hatinya bahwa Thorekat Syekh Abdul
Qodir itu lebih disukai daripada thorekat-thorekat lainnya. Gurunya yaitu Syekh
Abi Ishaq Maghribi mengetahui pula apa yang terlintas dalam hati muridnya, lalu
beliau bertanya : "Apakah kamu mengetahui tentang kedudukan Syekh Abdul
Qodir?".
Dijawab oleh Syekh Ahmad Kanji : "Saya tidak tahu".
Lalu gurunya menjelaskan: "Perlu diketahui
bahwa Syekh Abdul Qodir itu memiliki duabelas sifat-sifat kemuliaan. Kalau
lautan dijadikan tintanya, dan pepohonan dijadikan penanya, manusia, malaikat,
dan jin sebagai penulisnya, maka tidak akan mampu menuliskan sifat-sifat jatidiri
yang dimiliki beliau itu".
Mendengar penjelasan dari gurunya itu, ia makin
bertambah mahabbah kecintaannya kepada Syekh Abdul Qodir, hatinya berbisik :
"Salah satu harapanku jangan dahulu aku meninggal sebelum aku mendalami
dan mengamalkan thoriqohnya".
Kemudian dengan kemauan yang keras berangkatlah ia
menuju kota Baghdad, setibanya disebuah gunung di wilayah
Ajmir, dibawah gunung mengalir sungai, lalu ia mengambil air wudhu untuk bersembahyang
serta beristirahat di tempat itu. Angin bertiup sepoi-sepoi basah mengipasi
badan yang letih sehingga ia terlena dan tertidur dengan nyenyaknya.
Didalam keadaan tidur ia bermimpi dikunjungi Syekh
Abdul Qodir. Beliau membawa mahkota merah dan sorban hijau, Syekh Ahmad Kanji
berdiri menghormati kedatangan beliau.
"Mari kesini lebih dekat lagi", kata
beliau sambil mengenakan mahkota merah dan sorban hijau di atas kepala Syekh
Ahmad Kanji, dan berkata :"Wahai Ahmad Kanji, sekarang kamu sudah menjadi muridku,
dan menjadi anakku dan menjadi Rijalulloh ( Pahlawan Alloh )". Lalu beliau
menghilang dan bangunlah Syekh Ahmad Kanji dari tidurnya, mahkota dan sorban
sudah melekat terpakai di atas kepalanya, lalu ia bersujud syukur atas nikmat
Alloh yang telah diterimanya.
Kemudian ia pulang kembali kepada gurunya sambil memperlihatkan
mahkota merah dan sorban hijau hadiah pelantikan dari Syekh Abdul Qodir, dan
menceritakan tentang peristiwa yang telah dialaminya.
Gurunya berkata : "Wahai Ahmad Kanji, mahkota
dan sorban itu adalah suatu hirqoh kemuliaan dan keberkahan bagimu, dan kamu
sangat dikasihi Syekh Abdul Qodir. Sekarang berdirilah tegak, dan kamu telah
menjadi wali yang utama".
Dengan mengharap keberkahannya, Syekh Abi Ishaq Maghribi
memakai mahkota dan sorban itu di kepalanya, lalu diserahkan kembali kepada
Syekh Ahmad Kanji.
alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridlwaana
waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
***
36. MANQOBAH KETIGA PULUH ENAM : SYEKH AHMAD KANJI MENJUNJUNG KAYU BAKAR DIATAS KEPALANYA
Syekh Ahmad Kanji pekerjaannya adalah mencari kayu bakar untuk memasak roti bagi faqir-faqir.
Setelah mengenakan mahkota dari Syekh Abdul Qodir, gurunya berkata : "Sekarang engkau tidak layak mencari kayu bakar, sebab kepalamu telah dimahkotai dengan mahkota yang mulia". Lalu Syekh Ahmad Kanji memohon ijin dari gurunya untuk mencari kayu bakar.
***
36. MANQOBAH KETIGA PULUH ENAM : SYEKH AHMAD KANJI MENJUNJUNG KAYU BAKAR DIATAS KEPALANYA
Syekh Ahmad Kanji pekerjaannya adalah mencari kayu bakar untuk memasak roti bagi faqir-faqir.
Setelah mengenakan mahkota dari Syekh Abdul Qodir, gurunya berkata : "Sekarang engkau tidak layak mencari kayu bakar, sebab kepalamu telah dimahkotai dengan mahkota yang mulia". Lalu Syekh Ahmad Kanji memohon ijin dari gurunya untuk mencari kayu bakar.
Ujar gurunya: "Ya kalau kamu ngotot, silakan
saja".
Iapun berangkat ke gunung memgumpulkan kayu bakar
dan diikat. Waktu akan diangkat kekepalanya, kayu bakar itu melayang diatas
kepala Syekh Ahmad Kanji kira-kira sehasta dari kepalanya. Lantas Syekh Ahmad Kanji
pulang kepada gurunya. Ikatan kayu bakar terus melayang mengikuti Syekh Ahmad.
Setibanya di tempat gurunya yaitu Syekh Abi Ishaq
Maghribi, gurunya berkata : "Nah, Syekh Ahmad, tadi kataku bagaimana, kepalamu
tidak pantas dipakai membawa kayu bakar, sebab sudah ditempati mahkota dan sorban
yang mulia. Sejak kini, sudahlah jangan mencari kayu bakar. Engkau oleh Sayyid Abdul
Qodir sudah ditunjukkan dalam pangkat Rijalulloh".
***
alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
***
37. MANQOBAH KETIGA PULUHTUJUH : BERKAT DO'A SYEKH ABDUL QODIR SEORANG PEREMPUAN MEMPUNYAI TUJUH ANAK LAKI-LAKI
alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
***
37. MANQOBAH KETIGA PULUHTUJUH : BERKAT DO'A SYEKH ABDUL QODIR SEORANG PEREMPUAN MEMPUNYAI TUJUH ANAK LAKI-LAKI
Dalam kitab Muntakhob Jawahiril Qolaid diriwayatkan,
ada seorang perempuan datang menghadap Syekh Abdul Qodir, maksudnya ia mohon
do'a restu dan karomah Syekh agar ia dikaruniai seorang anak yang menjadi
dambaan hati buah pelerai lara.
Lalu Syaikh melihat tulisannya di Lauhil Mahfudz,
ternyata bagi perempuan itu tidak ada tulisan akan mempunyai anak.
Disaat itu pula Syekh berdo'a kepada Alloh Yang Maha
Berkuasa agar perempuan itu diberi dua orang anak.
Selesai beliau berdo'a terdengar sabda Alloh : "Bukankah
kamu sudah melihat di Lauhil Mahfudz bahwa seorang anakpun tidak ada tulisannya
bagi perempuan itu, dan sekarang malah kamu minta dua orang anak ?". Syekh
berkata lagi : "Saya mohon tiga anak". Dikala itu datang lagi sabda
Alloh : "Kamu sudah melihat di Lauhil Mahfudz ia tidak ada lukisannya
seorang anakpun, kini kamu minta tiga anak". Syekh berkata lagi: "Ya
Alloh saya mohon empat orang anak". Demikian seterusnya permohonan Syekh
bertambah meningkat sampai pada permohonan tujuh orang anak.
Pada waktu sampai batas tujuh orang anak, dating sabda
Alloh: "Sekarang sudah cukup, jangan lebih dari tujuh, dan permohonan itu
Ku-terima". Atas anugerah karunia itu lalu beliau bersujud syukur kepada Alloh
Subhanahu Wa Ta'ala.
Kemudian Syekh mencomot segumpal tanah, dan sedikit
dari tanah itu diberikan kepada perempuan itu. Dengan mengharap barokahnya lalu
perempuan itu membuat liontin mata kalung dari tanah itu yang dilapisi perak.
Beberapa hari kemudian perempuan itu hamil, dan
sampai masa sembilan bulan ia melahirkan bayi kembar siam tujuh bayi laki-laki semuanya dalam
keadaan sehat dan selamat. Kian hari bayi itu menjadi besar dan meningkat
menjadi anak-anak dewasa. Beberapa tahun kemudian, keyakinan perempuan itu
menjadi berubah.
Tercetus dalam bisikan hati perempuan itu prasangka
buruk terhadap Syekh. Ia berkata sambil memegang perhiasan liontin mata kalung
yang dipakai: "Untuk apa gunanya tanah ini tiap hari selalu bergantung di
bawah leherku, sekarang aku sudah punya anak, untuk apalagi kalung ini kupakai,
tidak ada gunanya". Seusai ia berkata dalam hati nuraninya dengan
spontanitas ketujuh anaknya itu mati.
Melihat kejadian yang tidak terduga itu, segera
perempuan itu berangkat menghadap Syekh sambil menangis tersedu-sedu dan
bertobat mohon ampunannya karena jauh sebelumnya sudah berprasangka buruk
kepada Syekh.
Menerima pengaduan dan keluhan itu, Syekh berkata "Sekarang
juga kamu cepat pulang, dan apa yang menjadi niat dan harapanmu itu akan diterima
juga nanti".
Setibanya dirumah dengan penuh cemas ternyata
anaknya yang sudah mati, semuanya hidup kembali.
***
alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
***
38. MANQOBAH KETIGAPULUH DELAPAN : SYEKH ABDUL QODIR MENYELAMATKAN MURIDNYA DARI SIKSAAN MALAIKAT MUNKAR WA NAKIR
alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
***
38. MANQOBAH KETIGAPULUH DELAPAN : SYEKH ABDUL QODIR MENYELAMATKAN MURIDNYA DARI SIKSAAN MALAIKAT MUNKAR WA NAKIR
Diriwayatkan, Syekh Abdul Qodir mempunyai murid yang
bodoh dan buta agama, namun ia
menaruh cinta, rindu, kepada gurunya yaitu Syekh Abdul Qodir. Pada waktu ia mati ditanya dialam kubur oleh malaikat Munkar Nakir: "Apa agamamu, siapa Tuhanmu dan siapa Nabimu ?". Si mayat menjawab : "Saya tidak tahu, yang saya ketahui hanya guruku Syekh Abdul Qodir, beliaulah yang sangat kucintai". Mayat itu selalu memanggil-manggil Syekh Abdul Qodir, sehingga malaikat Munkar Nakir merasa bingung menghadapi kejadian ini, lalu hal ini diajukan kepada Alloh SWT: "Ya Alloh, Engkau Maha Mengetahui tentang jawaban mayat hamba-MU ini, untuk hal itu saya serahkan kepada-Mu".
menaruh cinta, rindu, kepada gurunya yaitu Syekh Abdul Qodir. Pada waktu ia mati ditanya dialam kubur oleh malaikat Munkar Nakir: "Apa agamamu, siapa Tuhanmu dan siapa Nabimu ?". Si mayat menjawab : "Saya tidak tahu, yang saya ketahui hanya guruku Syekh Abdul Qodir, beliaulah yang sangat kucintai". Mayat itu selalu memanggil-manggil Syekh Abdul Qodir, sehingga malaikat Munkar Nakir merasa bingung menghadapi kejadian ini, lalu hal ini diajukan kepada Alloh SWT: "Ya Alloh, Engkau Maha Mengetahui tentang jawaban mayat hamba-MU ini, untuk hal itu saya serahkan kepada-Mu".
Alloh bersabda : "Beri siksaan dia sebagaimana
mestinya". Pada waktu malaikat Munkar Nakir akan melaksanakan siksaan sebagaimana
perintah Alloh SWT, tiba-tiba Syekh Abdul Qodir muncul sambil berkata :
"Wahai malaikat Munkar Nakir, mayat muridku jangan disiksa karena dia
waktu hidupnya termasuk orang yang bodoh, dan tidak tahu tentang agama, yang
dia ketahui hanyalah aku ini". Lalu Syekh melanjutkan pembicaraannya : "Akulah
yang yang akan member jawaban terhadap segala pertanyaan yang kalian akan
tanyakan, nah sekarang mau menanyakan masalah apa ?".
Untuk kedua kalinya kejadian ini malaikat Munkar
Nakir bertambah bingung dan dengan segera
dilaporkan kepada Alloh SWT.
dilaporkan kepada Alloh SWT.
Alloh bersabda sebagaimana tadi : "Siksa dia
sebagaimana mestinya !". Setelah malaikat itu menerima perintah dari Alloh
lalu diambilnya godam, ketika mayat akan disiksa, tiba-tiba Syekh menghadang
dan menggagalkan serta merebut godam dari tangan malaikat Munkar Nakir lalu dilemparkan,
beliau berkata : "Semuanya minggir! Demi panasnya kecintaanku yang membara
dalam batinku kepada Alloh, siapapun juga tidak ada yang menandingiku. Ingat,
kalau mayat muridku disiksa, surga dan neraka semuanya akan kubakar ( artinya
dalam surga tidak akan senang dan dineraka tidak akan susah )".
Ketika itu datang sabda Alloh : "Sekarang Ku
ampuni dosa mayat orang itu, jangan kamu siksa, disebabkan karena kekasihku
Abdul Qodir. Aku menanggung rindu padanya, dan lebarkan pula kubur mayat orang
itu!".
***
alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
***
39. MANQOBAH KETIGAPULUH SEMBILAN : SETIAP DATANG TAHUN BARU TAHUN ITU MEMBERI TAHU KEPADA SYEKH ABDUL QODIR PERISTIWA YANG AKAN TERJADI PADA TAHUN INI
alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
***
39. MANQOBAH KETIGAPULUH SEMBILAN : SETIAP DATANG TAHUN BARU TAHUN ITU MEMBERI TAHU KEPADA SYEKH ABDUL QODIR PERISTIWA YANG AKAN TERJADI PADA TAHUN INI
Di dalam kitab Bahjatul Asror meriwayatkan bahwa
Syekh Abdul Qodir suatu saat beliau terbang melayang-layang diatas ribuan manusia
pada jamaah majelis pengajian yang beliau pimpin. Beliau berkata : "Tiada
terbit matahari melainkan mengucapkan salam padaku, dan menginformasikan segala
kejadian atau peristiwa yang akan terjadi pada tahun itu. Pada setiap datang
bulan senantiasa memberi salam padaku dan menceritakan peristiwa apapun yang
akan terjadi pada bulan itu. Demikian setiap datang minggu dan hari, minggu dan
hari itu memberi salam padaku dan memberitahukan masukan peristiwa yang akan
terjadi pada minggu dan hari itu. Demi Dzat Kemuliaan Tuhan orang-orang yang
akan mendapat kecelakaan dan kebahagiaan semuanya itu diajukan kepadaku.
Pandangan mataku ada di lauhil mahfudz, dan aku tenggelam dalam lautan ilmunya
Alloh dan dalam lautan musyahadah-Nya. Akulah yang menjadi hujjah Alloh bagimu.
Akulah yang menjadi pengganti dan penerus Rosululloh SAW. Akulah yang menjadi
pewarisnya dibumi. Manusia ada gurunya, malaikat ada gurunya, demikian pula jin
ada gurunya, dan aku adalah guru semuanya".
***
alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
***
40. MANQOBAH KEEMPATPULUH : SYEKH ABDUL QODIR DIBERI BUKU, DAFTAR UNTUK MENCATAT MURID-MURIDNYA SAMPAI HARI KIAMAT
alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
***
40. MANQOBAH KEEMPATPULUH : SYEKH ABDUL QODIR DIBERI BUKU, DAFTAR UNTUK MENCATAT MURID-MURIDNYA SAMPAI HARI KIAMAT
Di dalam kitab Bahjatul Asror diriwayatkan bahwa
Syekh Abdul Qodir pernah berkata: "Aku diberi sebuah buku luasnya
sepanjang mata memandang untuk menuliskan dan mencatat nama-nama muridku sampai
hari kiamat. Semua jumlah catatan murid dan ikhwanku itu telah Alloh berikan
padaku dan telah menjadi milikku. Aku pernah bertanya kepada malaikat Malik
penjaga pintu neraka: "Apakah ada padamu murid ataupun ikhwanku?"
Malaikat Malik menjawab "Tidak ada dalam neraka".
Syekh berkata: "Aku bersumpah demi Dzat
Kemuliaan dan Keagungan Tuhan, sesungguhnya tanganku terhadap murid-muridku
seperti langit menutupi bumi. Andaikan murid-muridku itu buruk dan salah, maka
akulah yang baik dan benar. Dan aku bersumpah demi Dzat Kemuliaan dan Keagungan
Tuhan, dua telapak kakiku tidak akan bergeser setapakpun di hadapan Tuhan,
terkecuali sudah mendapat keputusan bahwa aku bersama murid-muridku berangkat
masuk surga".
Lebih lanjut beliau berkata: "Senantiasa
tanganku ini tidak akan lepas dari kepala murid-muridku, walaupun aku sedang
berada di Timur (masyriq) dan muridku berada dibarat (Maghrib), lalu muridku itu
terlihat dan tersingkap auratnya maka tanganku akan segera menutupinya. Demi
Dzat Kemuliaan dan Keagungan Tuhan, pada hari kiamat nanti aku akan berdiri
tegak di hadapan pintu gerbang neraka, sekali lagi aku tidak akan bergeser dan
berdiri tegak sebelum semua muridku sudah masuk ke surga, karena Alloh Yang
Maha Kuasa telah menjanjikan padaku bahwa murid-muridku tidak akan dimasukkan
kedalam neraka. Barang siapa yang berguru serta cinta/ mahabbah padaku pasti
aku menghadap (menaruh perhatian) padanya. Dan malaikat Munkar Nakir telah
berjanji padaku bahwa mereka tidak akan menakut-nakuti, atau menimbulkan rasa
kaget/terkejut pada murid-muridku".
***alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar