21. MANQOBAH KEDUA PULUH SATU : SYEKH ABDUL QODIR MENGUSAP BURUNG ELANG YANG TERPUTUS KEPALANYA DAN TERBANG KEMBALI
Diriwayatkan sebagian dari karomah Syekh Abdul
Qodir, pada suatu hari Syekh Abdul Qodir sedang mengadakan pengajian di hadapan
murid-muridnya di madrosah yang beliau pimpin. Waktu itu keadaan cuaca sangat
buruk angin berhembus dengan kencangnya, tiba-tiba muncul seekor burung elang
melewati atap madrosah dengan suara yang keras hingar bingar mengganggu orang
yang hadir dimajelis pengajian, maka beliau berkata : "Wahai angin,
potonglah kepalanya !". Lalu angin bertiup dengan kencangnya memotong
kepala burung elang sehingga terpisah dari badannya dan jatuh dihadapan Syekh.
Kemudian beliau turun dari kursinya mengambil
bangkai burung elang itu dan meletakkannya di atas tangan beliau, diusapnya
burung itu dengan membaca :
Bismillaahi rohmaan nirrohiim
tiba-tiba burung elang hidup kembali kemudian
terbang lagi dengan ijin Alloh SWT, dan hal ini disaksikan oleh segenap jama'ah
pengajian.
***
allohummansyur 'alaihi rohmatau waridhwana waamiddana bi asrorihi fii kulli waqti wamakaan.
***
22. MANQOBAH KE DUA PULUH DUA : SYEKH ABDUL QODIR TIAP TAHUN MEMBEBASKAN HAMBA SAHAYA DARI PERBUDAKAN, SERTA NILAI BUSANA
allohummansyur 'alaihi rohmatau waridhwana waamiddana bi asrorihi fii kulli waqti wamakaan.
***
22. MANQOBAH KE DUA PULUH DUA : SYEKH ABDUL QODIR TIAP TAHUN MEMBEBASKAN HAMBA SAHAYA DARI PERBUDAKAN, SERTA NILAI BUSANA
Pada sebagian kitab manaqib meriwayatkan bahwa Syekh
Abdul Qodir tiap hari raya sudah menjadi tradisi beliau membeli beberapa hamba
sahaya untu dimerdekakan dari belenggu perbudakan. Setelah dimerdekakan demi
membina kemantapan lebih lanjut Syekh mewusulkan mereka kepada Alloh SWT.
Syekh Abdul Qodir bila berpakaian, beliau memakai
pakaian yang serba indah, bagus dan mahal harganya. Nilai kainnya harga
perkilonya (0, 6888 M) seharga 10 dinar, dan tutup kepalanya seharga 70 ribu
dinar. Terompahnya untuk alas kaki yang beliau pakai bertaburan intan berlian
dan jamrud. Paku terompahnya terbuat dari perak, namun pakaian yang serba mewah
dan indah itu bila ada orang yang memerlukannya saat itu juga beliau berikan.
***
alloohummansyur 'alaihi rohmataw waridlwaanaa wa amiddanaa bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
***
23. MANQOBAH YANG KEDUA PULUH TIGA : SYEKH ABDUL QODIR MENERIMA MAKANAN YANG TURUN DARI LANGIT
alloohummansyur 'alaihi rohmataw waridlwaanaa wa amiddanaa bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
***
23. MANQOBAH YANG KEDUA PULUH TIGA : SYEKH ABDUL QODIR MENERIMA MAKANAN YANG TURUN DARI LANGIT
Diriwayatkan, pada waktu Syekh Abdul Qodir sedang
berkhalwat selama empat puluh hari lamanya, beliau bermaksud demgan niat yang
kuat, yaitu tidak akan minum dan makan berupa makanan dunia, terkecuali kalau
makanan itu turun dari langit, dan air untuk minum pada waktu berbuka puasa.
Tinggal dua puluh hari lagi menuju hari yang keempat puluh, terbukalah langit-langit atap rumahnya. Dikala itu datang seorang laki-laki membawa wadah tempat buah-buahan yang dipegang dengan kedua belah tangannya yang berisikan aneka ragam buah-buahan yang langka adanya, rupanya bagus serta mengagumkan mata. Lalu dihidangkan kepada Syekh, beliau berkata : "Ini makanan dari mana?" Sang pembawa tadi menjawab :"Ini dari alam malakut dan jamuan ini untuk Syekh". Syekh menjawab : "Jauhkan wadah itu dari pandanganku, karena emas dan perak diharamkan oleh Rosululloh SAW". kemudian wadah yang terbuat dari emas dan perak itu dibawa kembali.
Tinggal dua puluh hari lagi menuju hari yang keempat puluh, terbukalah langit-langit atap rumahnya. Dikala itu datang seorang laki-laki membawa wadah tempat buah-buahan yang dipegang dengan kedua belah tangannya yang berisikan aneka ragam buah-buahan yang langka adanya, rupanya bagus serta mengagumkan mata. Lalu dihidangkan kepada Syekh, beliau berkata : "Ini makanan dari mana?" Sang pembawa tadi menjawab :"Ini dari alam malakut dan jamuan ini untuk Syekh". Syekh menjawab : "Jauhkan wadah itu dari pandanganku, karena emas dan perak diharamkan oleh Rosululloh SAW". kemudian wadah yang terbuat dari emas dan perak itu dibawa kembali.
Pada waktu akan berbuka puasa datang berkunjung
malaikat sambil berkata : "Wahai Abdul Qodir, ini jamuan dari Alloh
SWT". Disodorkan baki yang penuh diisi makanan, lalu beliau terima dan
beliau makan bersama-sama dengan para pelayannya.
***
alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
***
24. MANQOBAH KEDUA PULUH EMPAT : MASYARAKAT YANG MENDERITA PENYAKIT THO'UN/KOLERA SEMBUH DENGAN RUMPUT DAN AIR MADROSAH SYEKH
alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
***
24. MANQOBAH KEDUA PULUH EMPAT : MASYARAKAT YANG MENDERITA PENYAKIT THO'UN/KOLERA SEMBUH DENGAN RUMPUT DAN AIR MADROSAH SYEKH
Para ulama meriwayatkan, pernah
terjadi pada zaman Syekh Abdul Qodir telah berjangkit wabah penyakit tho'un /
kolera sehingga ratusan ribu orang yang meninggal dunia.
Berduyun-duyun masyarakat datang minta pertolongan
kepada Syekh, beliau mengumukan kepada masyarakat : "Barang siapa yang
memakan rerumputan yang tumbuh di sekitar madrosahku, Alloh akan menyembuhkan
penyakit yang diderita masyarakat".
Karena terlalu banyak yang sakit dan rerumputan
sebagai obat penangkal tidak cukup malah sudah habis, lalu Syekh mengumumkan
lagi : "Barang siapa yang meminum air madrosahku akan disembuhkan Alloh
SWT."
Mendengar pengumuman itu, para penderita penyakit,
mereka beramai-ramai minum air yang ada di sekitar madrosah Syaikh, seketika
itu juga mereka menjadi sembuh kembali, sehat wal'afiat. Penyakit tho'un yang
mengganas segera lenyap.
***
alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
***
alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
***
25.
MANQOBAH KEDUA PULUH LIMA
: TULANG BELULANG AYAM HIDUP KEMBALI BERKAT KAROMAH SYEKH ABDUL QODIR
Diriwayatkan, ada seorang perempuan datang menghadap
Syekh Abdul Qodir mengantarkan anaknya untuk berguru pada Syekh, untuk
mempelajari ilmu suluk, Syekh memerintahkan agar si anak harus belajar dengan
tekun mengikuti cara-cara orang salaf dan ditempatkan di ruang kholwat.
Beberapa hari kemudian si ibu selaku orangtua murid
datang menengok anaknya dan dilihat tubuh anaknya itu menjadi kurus, makannya
hanya roti kering dan gandum. Si ibu kemudian masuk keruang Syekh dan melihat
di hadapannya tulang-tulang sisa makanan daging ayam yang sudah bersih. Ibu itu
berkata :"Menurut penglihatan saya Tuan Syekh makan dengan makanan yang
serba enak. Sedang anak saya badannya kurus karena makanannya hanya bubur
gandum dan roti kering, untuk hal itu apa maknanya sehingga ada
perbedaan?".
Mendengar pertanyaan itu lalu Syekh meletakkan
tangannya di atas tulang-belulang ayam sambil bekata :
QUUMII BI IDZNILLAHI TA'ALA ALLADZI YUHYIL 'IDZOMA
WA HIYA ROMIIM
(berdirilah dengan idzin Alloh yang menghidupkan
tulang belulang yang sudah hancur).
Lalu berdirilah tulang-belulang itu menjadi ayam kembali sambil berkokok :
Lalu berdirilah tulang-belulang itu menjadi ayam kembali sambil berkokok :
لا اله الا الله محمد رسول الله الشيخ عبد القادر ولي الله
(Tidak ada Tuhan selain Alloh, Muhammad utusan
Alloh, Syekh Abdul Qodir kekasih Alloh).
Syekh berkata pula kepada orang tua anak itu :
"Kalau anakmu dapat berbuat seperti ini, maka ia boleh makan seenaknya
asal yang halal".
Ibu itu merasa malu oleh Syekh dan mohon maaf atas
prasangka yang buruk. Dengan keyakinan yang bulat, ibu itu menyerahkan anaknya
kepada Syekh untuk dididik.
***
alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
***
alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
***
26.
MANQOBAH KEDUAPULUH ENAM: ANJING PENJAGA ISTAL SYEKH ABDUL QODIR MEMBUNUH
SEEKOR HARIMAU
Diriwayatkan, bahwa Syekh Ahmad Zandah bila
berkunjung bersilaturrohmi kepada para waliyulloh, ia selalu menunggang seekor
harimau, dan bagi pribumi yang dikunjunginya harus menyediakan seekor sapi
untuk pangan harimaunya.
Pada waktu ia berkunjung kepada Syekh Abdul Qodir,
dimintanya seekor sapi yang digunakan sebagai penarik timba air setiap harinya,
karena kebetulan sapi itu yang dilihatnya.
Sementara harimau sedang mengintai sapi yang menjadi
mangsanya, tidak diketahui sebelumnya bahwa di situ ada seekor anjing galak
penjaga istal kuda kepunyaan Syekh, tiba-tiba anjing itu menyerang, menerkam
harimau dan digigitnya hingga mati. Ahmad Zandah terkejut, timbul perasaan malu
pada dirinya, dengan merendahkan diri dan sikap hormat segera ia menghadap
Syekh lalu mencium tangan beliau.
***
alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
***
27. MANQOBAH KE DUAPULUH TUJUH : SYEKH ABDU QODIR MEMBELI EMPAT PULUH EKOR KUDA UNTUK CADANGAN OBAT ORANG SAKIT
alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
***
27. MANQOBAH KE DUAPULUH TUJUH : SYEKH ABDU QODIR MEMBELI EMPAT PULUH EKOR KUDA UNTUK CADANGAN OBAT ORANG SAKIT
Diriwayatkan, ada seseorang yang bertempat tinggal
di suatu tempat agak jauh dari kota baghdad. Terbetik berita
yang sampai kepadanya tentang kemasyhuran Syekh Abdul Qodir, ia
bermaksud akan berziarah berkunjung ke rumah Syekh karena terdorong rasa
mahabbah.
Setiba di kota Baghdad, ia tercengang
keheran-heranan melihat bangunan istal kuda kepunyaan Syekh sangat megah dan
bagus, papan lantai istalnya dibuat dari emas dan perak,pelananya dibuat dari
sutra dewangga yang indah warnanya, kudanya ada 40 ekor semuanya bagus dan
mulus sehingga kebagusannya tidak ada tolok bandingannya.
Terlintas dalam hatinya prasangka yang kurang baik,
bisikkan hatinya berbicara: "Konon dikatakan orang ia seorang wali, tetapi
mengapa kenyataannya jauh berbeda sekali ?. Ia seorang penggemar pencinta
dunia. di mana ada seorang wali yang cenderung mencintai dunia ?. Sikap prilaku
semacam begini tidak pantas diberikan gelar waliyulloh (Kekasih Alloh)".
Semula ia ingin bertemu dengan Syekh. seketika itu
juga dibatalkan niatnya tadi, lalu ia bertamu kepada seseorang di kota itu.
Selang beberapa hari kemudian ia jatuh sakit, dan
penyakitnya sangat parah, tidak ada seorang dokterpun di kota itu yang mampu mengobati penyakitnya.
Kebetulan ada seorang ulama ahli hikmah, ia memberi petunjuk, katanya:
"Menurut diagnosa penyakitnya itu sangat canggih, sulit untuk bisa sembuh,
kecuali kalau diobati dengan terapi hati kuda sebanyak empat puluh hati kuda,
baru bisa sembuh, dengan persyaratan kudanya harus memiliki, mempunyai sifat
dan bentuk khas tertentu."
Di antara mereka ada yang memperhatikan, dan
menyarankan segera menghubungi Syekh, "Karena beliaulah yang memiliki
beberapa ekor kuda dan mempunyai sifat bentuk khas yang diperlukan itu.
Mintalah kepada beliau pertolongan dan bantuannya. Beliau seorang dermawan dan
suka memberi pertolongan."
Di waktu mereka menghadap Syekh, dengan suka rela
beliau mengabulkan permintaan mereka, setiap harinya disembelih seekor kuda
untuk diambil hatinya, sehingga kuda yang empat puluh ekor itu habis semuanya.
Dengan pengobatan empat puluh hati kuda, sembuhlah
orang itu dari penyakitnya, ia sembuh sehat seperti sedia kala. Dengan rasa
syukur yang tiada hentinya diiringi rasa malu, ia datang menghadap Syekh untuk
mohon ampunannya.
Syekh berkata: "Untuk dikatahui olehmu, bahwa
sejumlah ekor kuda yang ku beli itu sebenarnya cadangan dan bagian untukmu,
karena aku tahu bahwa kamu akan mendapat musibah menderita penyakit parah yang
tidak ada obatnya kecuali harus dengan empat puluh kerat hati kuda. Aku tahu
maksudmu, semula kamu datang berziarah kepadaku semata-mata didorong rasa cinta
kepadaku, namun waktu itu kamu berprasangka buruk, dan kau tidak tahu hal yang
sebenarnya sehingga kamu bertamu kepada orang lain."
Setelah mendengar penjelasan itu, ia merasa banyak
bersalah dan segera ia bertobat, lalu Syekh meluruskan dan memantapkan
keyakinannya.
***
alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
***
28. MANQOBAH KEDUA PULUH DELAPAN : JIN DAN SYETAN DIBAWAH KEKUASAAN SYEKH ABDUL QODIR
Diriwayatkan, pada waktu Nabi Sulaiman a.s. memusatkan perhatian pada renungannya, terlintas dalam hati beliau kekhawatiran terhadap ummat nanti di akhir zaman. Kekhawatiran dari gangguan jin dan kenakalan syaithan yang demikian jahatnya dengan perbuatan yang tidak sopan.
alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
***
28. MANQOBAH KEDUA PULUH DELAPAN : JIN DAN SYETAN DIBAWAH KEKUASAAN SYEKH ABDUL QODIR
Diriwayatkan, pada waktu Nabi Sulaiman a.s. memusatkan perhatian pada renungannya, terlintas dalam hati beliau kekhawatiran terhadap ummat nanti di akhir zaman. Kekhawatiran dari gangguan jin dan kenakalan syaithan yang demikian jahatnya dengan perbuatan yang tidak sopan.
Tiba-tiba terdengar suara dari alam ghaib, sabda
Alloh : "Kamu jangan khawatir, sebab nanti akan lahir Nabi penghabisan
yaitu Muhammad SAW. Diantara salah seorang anak cucunya ada yang bernama Abdul Qodir, ia
akan diberi kekuasaan menguasai jin dan syethan, tidak ada jin dan syetan yang
tidak tunduk kepadanya."
***
alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
***
29. MANQOBAH KEDUA PULUH SEMBILAN : MENGAMPUNINYA RAJA JIN KEPADA ORANG YANG TELAH MEMBUNUH ANAKNYA
alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
***
29. MANQOBAH KEDUA PULUH SEMBILAN : MENGAMPUNINYA RAJA JIN KEPADA ORANG YANG TELAH MEMBUNUH ANAKNYA
Ulama Baghdad
meriwayatkan, bahwa di Baghdad
ada seorang ulama', seusai sholat Jum'at berangkatlah ia diiringi para santri-santrinya
berziarah ke pemakaman. Di tengah perjalanan ia menemukan seekor ular hitam yang
sedang melata. Dipukulnya ular itu dengan tongkat sampai mati. Setelah ular
dibunuh langsung saja alam sekitar daerah itu diliputi kabut kelam dan menjadi
gelap. Para santrinya tambah terkejut karena
gurunya mendadak hilang. Mereka berusaha mencari ditiap-tiap tempat namun tidak
ditemukan. Tiba-tiba gurunya muncul kembali dengan pakaian serba baru. Mereka
heran, dan segera menghampiri gurunya sambil menanyakan kejadian yang dialaminya.
Kemudian diceritakannya bahwa asal kejadian itu begini permulaannya: "Tadi waktu cuaca gelap, aku dibawa oleh
Jin menuju sebuah pulau. Lalu aku dibawa menyelam kedasar laut menuju suatu
daerah kerajaan jin, dan aku dihadapkan kepada sang raja jin. Pada waktu aku
bertemu, ia sedang berdiri di atas singgasana mahligai kerajaannya. Dihadapannya
membujur sesosok mayat di atas panca persada yang sangat indah bentuknya.
Kepala mayat itu pecah, darah mengalir dari tubuhnya. Sejurus kemudian sang
raja jin bertanya kepada pengawalnya yang membawa aku: "Siapa orang yang
kau bawa itu?". Para pengawalnya menjawab
: "Inilah orang yang telah membunuh putera tuanku raja".
Lalu raja jin menatap tajam padaku dengan muka
marah. Wajahnya merah padam, dengan geramnya raja jin menghardikku:
"Mengapa kamu membunuh anakku yang tidak berdosa? Bukankah kamu lebih tahu
tentang dosanya membunuh, padahal kamu katanya seorang ulama' yang mengetahui
masalah-masalah hukum?!", Dia berkata dengan suara lantang muka berang
menakutkan. Segera aku menjawab menolak tuduhan itu: "Perkara membunuh
anakmu aku tolak, apalagi yang namanya membunuh, bertemu mukapun aku belum
pernah."Raja jin menjawab :"Kamu tidak bisa menolak, ini buktinya,
para saksinya juga banyak!". Lalu dengan tegas tuduhan itu kusanggah:
"Tidak, tidak bisa, semuanya bohong, itu fitnah semata!". Para saksi jin mengusulkan supaya raja memeriksa darah
yang melekat diujung tongkatnya. Lalu sang raja bertanya: "Itu darah apa
yang ada ditongkatmu?". Aku menjawab: "Darah ini bekas cipratan darah
ular yang kubunuh". Raja jin berkata dengan geramnya: "Kamu manusia
yang paling bodoh. Kalau kamu tidak tahu ular itu anakku!".
Dikala itu, aku bingung tidak bisa menjawab lagi,
sehingga aku pusing, bumi dan langit terasa sempit karena sulit mencari jalan
pemecahannya. Raja jin melirik kepada seorang hakim selaku aparatnya seraya
berkata: "Manusia ini sudah mengakui kesalahannya, ia telah membunuh anakku,
kamu harus segera memutuskan hukumannya yaitu ia harus dibunuh!". Setelah
jatuh keputusan, aku diserahkan kepada seorang algojo. Pada waktu kepalaku akan
dipancung, algojo sedang mengayunkan pedangnya kearah leherku, tiba-tiba muncul
seorang laki-laki tampan bercahaya sambil berseru: "Berhenti! Sekali-kali
jangan kau bunuh orang ini, ia murid Syekh Abdul Qodir", sambil matanya
menatap raja jin dengan sorotan tajam. Lalu ia berkata: "Coba apa
jawabanmu kepada Syekh kalau beliau marah padamu karena membunuh
muridnya?".
Raja jin melirik ke arahku sambil berkata: "Karena
aku menghormati dan memuliakan Syekh, dosamu yang begitu besar kuampuni, dan
kamu bebas dari hukuman. Tetapi sebelum kau pulang, kamu harus jadi imam sholat
untuk menyembahyangkan mayat anakku almarhum dan bacakan istighfar mohon
diampuni dosanya". Setelah selesai menyembahyangkan, pada waktu pulang aku
diberi hadiah pakaian bagus dan diantarkan ketempat semula tadi".
***
alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
***
30. MANQOBAH KETIGA PULUH : BERKAT KAROMAH SYEKH ABDUL QODIR BISA MENOLAK GANGGUAN JIN DAN ORANG JAHAT
alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
***
30. MANQOBAH KETIGA PULUH : BERKAT KAROMAH SYEKH ABDUL QODIR BISA MENOLAK GANGGUAN JIN DAN ORANG JAHAT
Syekh Jalal al-Bukhori meriwayatkan, barangsiapa diganggu/kemasukan
jin supaya dibacakan ketelinga orang itu bacaan
"Ya hadhrotas Syaikh Quthubul 'alamiin
Muhyiddin Abdul Qodir al-Jailaniy".
Insya Alloh ia akan sembuh. Dan barangsiapa merasa takut
dari gangguan orang jahat atau musuh, maka ambil segenggam tanah hitam dan baca
nama Syekh Abdul Qodir pada tanah itu lalu sebarkan kearah yang ditakuti, insya
Alloh akan terpelihara dari kejahatan. Barang siapa yang mendapat kesusahan
hidup, lalu ia bertawassul kepada Syekh Abdul Qodir, Alloh akan mengganti kesusahan
dengan kesenangan dan kesulitan dengan kemudahan.
***alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar