11. MANQOBAH KESEBELAS : TELAPAK KAKI NABI MUHAMMAD SAW. MEMIJAK PUNDAK SYEKH ABDUL QODIR PADA MALAM MI'RAJ
Syekh Rosyidin Al-Junaidi meriwayatkan, pada malam
Mi'raj, malaikat datang menghadap Rosululloh SAW. sambil membawa buroq. Tampak
sekali kaki buroq itu bercahaya laksana bulan, dan paku kasut telapak kakinya
bersinar seperti sinar bintang.
Dikala buroq itu dihadapkan kepada Rosululloh SAW., ia
tidak bisa diam dan kakinya bergoyang-goyang seperti sedang menari. Rosululloh
SAW. bertanya " Mengapa kamu tidak diam? Apakah kamu menolak untuk
kutunggangi?". Buroq berunjuk sembah: "Tidak, demi nyawa yang menjadi
penebusnya, saya tidak menolak, namun ada suatu permohonan, nanti pada waktu
Rosululloh SAW. akan masuk surga, jangan menunggangi yang lain selain saya
sendiri yang menjadi tunggangannya." Rosululloh SAW. menjawab: "baik,
permintaanmu akan kukabulkan ". Buroq masih mengajukan permohonannya:
"Ya Rosulalloh, saya mohon agar tangan yang mulia memegang pundakku untuk
tanda bukti nanti pada hari kiamat". Lalu dipegangnya pundak buroq itu
oleh Rosululloh SAW. Karena gejolak rasa gembira sehingga jasad buroq itu tidak
cukup untuk menampung ruhnya, sehingga naiklah badannya membumbung tinggi keatas
setinggi empat puluh hasta tinggi badannya. Rosululloh berdiri sebentar melihat
badan buroq itu menjadi naik keatas sehingga terpaksa Rosululloh SAW. mencari
dan memerlukan tangga.
Sementara itu, sekonyong-konyong datanglah ruh
Ghoutsul A'dhom Syekh Abdul Qodir Jailani mengulurkan pundaknya sambil berkata:
"Silahkan pundakku diinjak untuk dijadikan tangga". Lalu Rosululloh
memijakkan kaki beliau pada pundak Syekh, dan ruh itu mengantarkan telapak kaki
Rosululloh SAW. untuk menunggangi buroq. Di saat itu Rosululloh SAW. bersabda:
"Telapak kakiku menginjak pundakmu, dan telapak kakimu nanti akan
menginjak pundaknya para waliyulloh.
***
alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridhwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
***
alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridhwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
***
12.
MANQOBAH KEDUA BELAS: PARA WALI MENYAKSIKAN PERINGKAT KETINGGIAN SYEKH ABDUL
QODIR
Diriwayatkan dalam kitab Roudhotun Nadhirin fii Manaqibi As-Syaikh Abdul Qodir, pada masa periode keenam dari zaman Abi Ali Al-Hassan As-Sirri, sampai pada masa kelahiran Syekh Abdul Qodir, tidak ada seorang 'alim ulama, kecuali pada umumnya mereka membicarakan tentang keagungan pangkat kewalian Syekh dan akan menginjak pundak para waliyulloh.
Diriwayatkan dalam kitab Roudhotun Nadhirin fii Manaqibi As-Syaikh Abdul Qodir, pada masa periode keenam dari zaman Abi Ali Al-Hassan As-Sirri, sampai pada masa kelahiran Syekh Abdul Qodir, tidak ada seorang 'alim ulama, kecuali pada umumnya mereka membicarakan tentang keagungan pangkat kewalian Syekh dan akan menginjak pundak para waliyulloh.
Para 'alim ulama itu menerima isi dari pengumuman
tersebut, kecuali seorang wali dari kota
Asfahan ia menolak isi dari pengumuman itu. Dengan adanya penolakan tentang
kewalian Syekh, pada saat itu juga gugurlah ia dari pangkat kewaliannya.
Hampir tigaratus tahun lagi Syekh Abdul Qodir akan
lahir, kedudukan pangkat kewaliannya sudah masyhur dikenal masyarakat.
***
alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridhwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
***
alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridhwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
***
13. MANQOBAH KETIGA BELAS: KERUSAKAN ORANG-ORANG YANG MENYEBUT SYEKH ABDUL QODIR TANPA BERWUDHU
Dalam kitab Kanzil Ma'ani diriwayatkan bahwa Syekh
Abdul Qodir pada waktu pertama kali beliau menerima pangkat kewaliannya, beliau
diliputi dengan sifat Jalaliyah Alloh, yakni sifat Keperkasaan-Kesaktian. Oleh
karena itu namanya menjadi sangat sakti. Kesaktiannya telah terbukti bagi orang
yang menyebut nama Syekh Abdul Qodir dengan bersikap secara tidak sopan,
menyebut nama beliau dengan tidak punya wudhu, akan putus lehernya.
Pada waktu berjumpa dengan Rosululloh SAW., Rosul
berpesan: "Wahai Abdul Qodir, sikap perilakumu itu jangan kau lakukan
lagi, banyak yang menyebut nama Alloh dan namaku, mereka tidak bersifat
sopan".
Setelah menerima amanat beliau, saat itu juga sikap
perbuatan itu beliau tinggalkan.
Banyak ulama Baghdad
yang menghadap Syekh Abdul Qodir, mereka mengharapkan agar beliau melepaskan sikap
perbuatan itu, mengingat banyak yang menjadi korban, dan merasa iba terhadap mereka.
Syekh Abdul Qodir berkata: "Sesungguhnya hal ini bukanlah keinginan saya,
saya menerima sabda dari Alloh yang isinya: "Kamu sudah mengagungkan
nama-Ku, namamu juga ku agungkan".
Para alim ulama mengemukakan yang
menjadi sebab nama Syekh Abdul Qodir itu sangat sakti karena beliau selalu
membaca Saefi Hizbul Yaman karangan Sayyidina Ali Karromallohu Wajhah.
alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridhwaana
waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
***
***
14.
MANQOBH KEEMPAT BELAS : ORANG YANG MEMBACA HADIAH (BERTAWASUL) KEPADA SYEKH
ABDUL QODIR AKAN DI HASILKAN MAKSUDNYA
Diriwayatkan oleh guru-guru yang telah mendapat
kehormatan, barang siapa yang menyebut nama Syekh Abdul Qodir dengan tidak
berwudhu, Alloh akan menyempitkan rezeqinya. Dan barang siapa yang bernazar
akan membaca hadiah bagi Syekh Abdul Qodir, harus segera dilaksanakan agar
kelak jangan disebut orang yang menantang dan dikhawatirkan akan menerima kutukan.
Barangsiapa yang bersedekah makanan yang manis-manis
pada malam Jum'at lalu dibagikan pada faqir miskin dan sebelumnya membaca
hadiah bertawasul dengan membaca fatihah kepada Syekh Abdul Qodir lalu
dimohonkan karomah dan syafa'atnya, Insya Alloh akan dihasilkan segala
maksudnya dan akan mendapat pertolongan dari Alloh.
Barangsiapa yang membaca fatihah berhadiah kepada
Syekh Abdul Qodir, bagi orang tersebut akan diberi kelapangan, dan akan
dikeluarkan dari segala kesulitan dunia dan akhirat.
Barangsiapa yang menyebut nama Syekh Abdul Qodir
dengan mempunyai wudhu dengan keikhlashan serta mengagungkan dan menghormati
kepada beliau, Alloh akan melimpahkan kegembiraan pada hari itu baginya serta
akan dilebur dosanya.
***
alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridhwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
***
15. MANQOBAH KELIMA BELAS: NAMA SYEKH ABDUL QODIR SEPERTI ISMUL A'DZHOM
alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridhwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
***
15. MANQOBAH KELIMA BELAS: NAMA SYEKH ABDUL QODIR SEPERTI ISMUL A'DZHOM
Di dalam kitab Haqoiqul-Haqoiq diriwayatkan, ada
seorang perempuan datang menghadap Syekh Abdul Qodir mengadukan hal anaknya:
"Saya hanya mempunyai seorang anak, kini ia hilang tenggelam kedasar laut,
saya percaya dengan penuh keyakinan bahwa Syekh bisa mengembalikan lagi anak
saya dan menghidupkan kembali, hidup seperti sedia kala, untuk hal ini saya
mohon pertolongannya".
Mendengar keluhan dan permohonan perempuan itu,
Syekh berkata: "Sekarang juga pulanglah dan anakmu sekarang sudah berada
di rumahmu".
Perempuan itu pulang dengan tergesa-gesa, setibanya
di rumah, anaknya itu tidak ada. Sementara itu segera ia menghadap lagi kepada
Syekh sambil menangis melapor bahwa anaknya itu tidak ada di rumahnya.
Syekh berkata: "Sekarang anakmu sudah berada di
rumahmu, sebaiknya kamu segera pulang".
Perasaan rindu pada anaknya menggebu-gebu, namun
setibanya di rumah, anaknya belum juga ada. Dengan penuh keyakinan ia tidak
merasa putus asa datang lagi menghadap Syekh sambil menangis menjerit-jerit,
mohon supaya anaknya itu hidup lagi.
Sejenak kemudian Syekh menundukkan kepalanya dan
tegak kembali sambil berkata: "Sekarang tidak salah lagi, pasti anakmu
saat ini juga sudah berada di rumah".
Dengan penuh harap ia pulang menuju rumahnya, dan
setibanya di rumah ternyata anaknya dengan selamat hidup kembali berkat karomah
Syekh Abdul Qodir.
Menghadapi peristiwa ini, Syekh Abdul Qodir
bermunajat mengadukan halnya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa sambil menumpahkan
isi hatinya: "Sungguh saya merasa malu, Ya Alloh, oleh seorang perempuan
sampai tiga kali ia mengadukan hal anaknya. Apa latar belakangnya, dan apa pula
hikmah dari segala rahasia keterlambatan ini ?".
Alloh menjawab: "Semua ucapan dan janjimu
kepada perempuan itu, kesemuanya itu benar tidak salah. Dan untuk diketahui
pada waktu pertama kamu mengatakan pada perempuan itu bahwa anaknya sumah
berada di rumah, waktu itu malaikat baru mengumpulkan tulang belulangnya yang
berserakan, dan untuk perkataan dan janjimu yang keduakalinya, juga tidak
salah, karena waktu itu seluruh anggota tubuhnya baru utuh kembali dan
dihidupkan, dan ketigakalinya pada waktu perempuan itu tiba di rumahnya, si
anak itu baru diangkat dari dasar laut dan dikembalikan kerumahnya."
Kemudian Syekh mengadu lagi pada Tuhan : "Ya
Alloh, Engkau menciptakan makhluk penghuni dunia yang berlimpah ruah banyaknya
dan beraneka ragam jenisnya, hal itu sangat mudah bagi-Mu, hanya sekilas lintas
dan sepatah kata saja sudah terwujud, demikian pula halnya pada waktu
mengumpulkan makhluk-Mu di Padang Mahsyar hanya dalam tempo yang singkat sudah
berkumpul, dibandingkan dengan hanya seorang anak yang saya mohonkan sampai ia
terlambat dan cukup makan waktu yang lama, apa pula hikmahnya Ya Alloh?".
Ketika itu Alloh bersabda: "Wahai Abdul Qodir,
kamu jangan merasa sakit hati, sekarang kamu silakan minta pasti Kuberi".
Dengan spontan Syekh merebahkan kepalanya bersujud
syukur sambil berkata: "Engkau Kholiq pencipta semua makhluq, dan saya
makhluk yang diciptakan oleh-Mu, semuanya juga pemberian-Mu, rasa syukur yang
tiada terhingga saya ucapkan atas segala anugerah-Mu yang kuterima". Lalu
Alloh memberi hadiah kehormatan kepada Syekh dan bersabda: "Barang siapa
melihatmu pada hari Jum'at, ia akan Ku-jadikan wali, dan kalau kamu melihat
ketanah tentu akan jadi emas".
Syekh berkata lagi: "Ya Alloh, semua anugerah
pemberian-MU itu rasanya kurang bermanfaat bagiku, saya mohon karunia-Mu yang
lebih bermanfaat dan lebih mulia setelah saya meninggal dunia".
Alloh bersabda: "Namamu dibuat seperti nama-Ku
pada imbalan pahalanya. Aarang siapa Barang menyebut namamu, pahalanya sama
dengan orang yang menyebut nama-KU".
***
allohummansyur 'alaihi rohmatau waridhwana waamiddana bi asrorihi fii kulli waqti wamakaan.
***
16. MANQOBAH KEENAMBELAS: SYEKH ABDUL QODIR MENGHIDUPKAN ORANG YANG SUDAH MATI DALAM KUBUR
allohummansyur 'alaihi rohmatau waridhwana waamiddana bi asrorihi fii kulli waqti wamakaan.
***
16. MANQOBAH KEENAMBELAS: SYEKH ABDUL QODIR MENGHIDUPKAN ORANG YANG SUDAH MATI DALAM KUBUR
Dalam kitab Asrorut Tholibin diriwayatkan Syekh
Abdul Qodir pada waktu melewati suatu tempat, beliau bertemu dengan seorang
umat Islam sedang hangat bersilat lidah, berdebat dengan seorang umat Nasrani.
Setelah beliau mengadakan penelitian dan pemeriksaan
yang seksama apa yang menjadi sebab sehingga terjadi perdebatan yang sengit
itu, kata seorang Muslim: "Sebenarnya kami sedang membanggakan Nabi kami
masing-masing, siapa di antara Nabi kami yang paling baik, dan saya berkata
padanya Nabi Muhammad-lah Nabi yang paling utama". Kata orang Nasrani:
"Nabi Isa-lah yamg paling sempurna".
Syekh bertanya kepada orang Nasrani: "Apa yang
menjadi dasar dan apa pula dalilnya kamu mengatakan bahwa Nabi Isa-lah lebih
sempurna dari Nabi lainnya".
Lalu orang Nasrani itu menjawab: "Nabi Isa
mempunyai keistimewaan, beliu menghidupkan kembali orang yang sudah mati".
Syekh melanjutkan lagi pertanyaannya: "Apakah
kamu tahu aku ini bukan Nabi, aku hanya sekedar pengikut dan penganut agama
Nabi Muhammad SAW?".
Kata orang Nasrani: "Ya benar, saya tahu".
Lebih jauh Syekh berkata lagi: "Kalau kiranya
aku bisa menghidupkan kembali orang yang sudah mati, apakah kamu bersedia untuk
percaya dan beriman kepada agama Nabi Muhammad SAW ?".
"Baik, saya mau beriman kepada agama Islam", jawab orang Nasrani itu.
"Baik, saya mau beriman kepada agama Islam", jawab orang Nasrani itu.
"Kalau begitu, mari kita mencari kuburan".
Setelah mereka menemukan sebuah kuburan dan
kebetulan kuburan itu sudah tua, sudah berusia lima ratus tahun, lalu Syekh mengulangi lagi
pertanyaannya: "Nabi Isa kalau akan menghidupkan orang yang sudah mati
bagaimana caranya ?".
Orang Nasrani menjawab: "Beliau cukup
mengucapkan QUM BIIDZNILLAH (Bangun kamu dengan Izin Alloh)".
"Nah sekarang kamu perhatikan dan dengarkan baik-baik !", kata Syekh, lalu beliau menghadap pada kuburan tadi sambil mengucapkan: "QUM BIIDZNII (Bangun kamu dengan izinku)".
"Nah sekarang kamu perhatikan dan dengarkan baik-baik !", kata Syekh, lalu beliau menghadap pada kuburan tadi sambil mengucapkan: "QUM BIIDZNII (Bangun kamu dengan izinku)".
Mendengar ucapan itu orang Nasrani tercengang
keheranan, belum habis herannya, kuburan terbelah dua, keluar mayat dari
dalamnya. Mayat itu keluar sambil bernyanyi. Konon pada waktu hidupnya mayat
itu seorang penyanyi.
Menyaksikan peristiwa aneh tersebut, ketika itu
juga, orang Nasrani berubah keyakinannya dan beriman masuk agama Islam.
***
alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
17.
MANQOBAH KE TUJUH BELAS : SYEKH ABDUL QODIR MEREBUT RUH DARI MALAKUL MAUT
Abu Abas Ahmad Rifa'i meriwayatkan , ada seorang
pelayan Syekh Abdul Qodir meninggal dunia, kemudian isterinya datang menghadap
beliau mengadukan halnya sambil menangis. Maka terbitlah belas kasihan dalam
hati beliau karena ratap tangis itu. Lalu pada sore harinya terbanglah beliau
ke angkasa mengejar malaikat maut yang sedang kelangit membawa keranjang
maknawi penuh berisi ruh-ruh manusia dan baru selesai tugasnya mencabut nyawa
orang pada hari itu.
Kemudian beliau meminta kepada malaikat maut supaya
menyerahkan kepada beliau nyawa muridnya atau mengembalikan nyawa tersebut pada
badannya semula. Permintaan itu ditolak oleh malaikat maut. Karena penolakan
itu, beliau merebut dan menarik keranjang maknawi, maka tumpahlah semua nyawa
yang ada dalam keranjang, nyawa-nyawa itu pun kembali ke jasadnya
masing-masing.
Menghadapi peristiwa ini malaikat dengan segera
mengadukan halnya kepada Tuhan Yang Maha Esa : "Ya Alloh, Engkau
mengetahui tentang kekasih-Mu dan wali-Mu Abdul Qodir.
Alloh bersabda : "Memang benar, Abdul Qodir itu
kekasih-Ku, karena tadi nyawa pelayannya tidak kamu berikan, akibatnya seluruh
ruh itu terlepas, dan sekarang kamu menyesal karena kamu tidak memberikannya.
***
allohummansyur 'alaihi rohmatau waridhwana waamiddana bi asrorihi fii kulli waqti wamakaan.
***
18. MANQOBAH KE DELAPAN BELAS: BERKAT KAROMAH SYEKH ABDUL QODIR BAYI PEREMPUAN MENJADI BAYI LAKI-LAKI
allohummansyur 'alaihi rohmatau waridhwana waamiddana bi asrorihi fii kulli waqti wamakaan.
***
18. MANQOBAH KE DELAPAN BELAS: BERKAT KAROMAH SYEKH ABDUL QODIR BAYI PEREMPUAN MENJADI BAYI LAKI-LAKI
Syekh Hawad Al-Qodiri meriwayatkan, ada seorang
laki-laki datang menghadap Syekh Abdul Qodir dengan permohonan ingin memperoleh
anak laki-laki karena Syekh tempat berlindungnya orang banyak, dan do'anya
selalu di terima Alloh SWT.
Kata Syekh : "Permohonanmu itu wajar-wajar
saja, nanti juga kamu akan memperoleh anak laki-laki".
Mendengar pernyataan yang menggembirakan itu setiap hari ia selalu hadir di madrosah majelis ta'lim Syekh Abdul Qodir.
Mendengar pernyataan yang menggembirakan itu setiap hari ia selalu hadir di madrosah majelis ta'lim Syekh Abdul Qodir.
Beberapa hari kemudian isterinya melahirkan anak
bayi perempuan, lalu dengan segera ia membawa bayi itu menghadap Syekh, sambil
menyerahkan bayinya ia berkata diiringi keluhan: "Dari dahulu saya selalu
mengharap ingin memperoleh anak lelaki, namun kenyataannya kini bayi perempuan,
bukan bayi laki-laki".
Kata Syekh : "Segera balut burit bayimu itu dan
bawa pulang, nanti juga kamu akan memperoleh bayi laki-laki". Kemudian
dibalutnya bayi itu dengan pemburitan lalu diemban dibawa pulang.
Setibanya di rumah lalu dibuka pembebat bayinya, dan
dengan diliputi rasa bahagia si mungil bayi itu menjadi bayi laki-laki berkat
karomah Syekh Abdul Qodir dan seijin Alloh Yang Maha Kuasa.
***
alloohummansyur 'alaihi rohmataw waridlwaanaa wa amiddanaa bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
***
19. MANQOBAH KESEMBILAN BELAS : DISELAMATKANNYA ORANG YANG FASIQ KARENA MENJAWAB SYEKH ABDUL QODIR KEPADA MALAIKAT MUNKAR NAKIR
alloohummansyur 'alaihi rohmataw waridlwaanaa wa amiddanaa bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
***
19. MANQOBAH KESEMBILAN BELAS : DISELAMATKANNYA ORANG YANG FASIQ KARENA MENJAWAB SYEKH ABDUL QODIR KEPADA MALAIKAT MUNKAR NAKIR
Diceritakan pada zaman Syekh Abdul Qodir ada orang
yang fasiq, tetapi sangat mahabbah/mencintai Syekh Abdul Qodir. Setelah orang
itu meninggal, kemudian di dalam kubur ditanya oleh Malaikat Munkar Nakir.
Jawaban orang tersebut hanyalah Abdul Qodir. Kemudian datanglah sebuah jawaban
dari Alloh: "Wahai Munkar Nakir, orang itu memang betul-betul fasiq, dan
harus disiksa, tetapi karena dia sangat mahabbah /mencintai kepada kekasih-Ku
maka diampuni oleh-Ku.
***
alloohummansyur 'alaihi rohmataw waridlwaanaa wa amiddanaa bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
***
20. MANQOBAH KEDUAPULUH : SEEKOR BURUNG PIPIT TERBANG DIATAS KEPALA SYEKH ABDUL QODIR, LALU JATUH DAN MATI
alloohummansyur 'alaihi rohmataw waridlwaanaa wa amiddanaa bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
***
20. MANQOBAH KEDUAPULUH : SEEKOR BURUNG PIPIT TERBANG DIATAS KEPALA SYEKH ABDUL QODIR, LALU JATUH DAN MATI
Sebagian dari karomah Syekh Abdul Qodir sedang
berwudhu, tiba-tiba beliau dikotori oleh seekor burung pipit yang sedang
terbang diatas kepala beliau, kemudian Syekh mengangkat kepala dan dilihatnya
burung pipit itu, maka jatuhlah burung itu dan mati.
Kemudian pakaian yang sedang beliau pakai yang
dikotori tadi lalu dicucinya dan disedekahkan sebab kematian seekor burung
pipit, beliau berkata : "Kalau sekiranya kami berdosa karena matinya
seekor burung pipit, maka kain ini sebagai kifaratnya".
***alloohummansyur 'alaihi rohmataw waridlwaanaa wa amiddanaa bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar